Kreativitas warga masyarakat Kelurahan di Wilayah Mergangsan Selama Pandemi Covid
Wabah pandemi virus Covid 19 yang melanda Indonesia menumbuhkan kreativitas tersendiri di lingkungan masyarakat, khususnya warga masyarakat di wilayah Mergangsan. Selama Pandemi Covid 19, banyak bemunculan kerativitas, guyub rukun serta upaya-upaya untuk meningkatkan perekonomian dan saling membantu warga yang terdampak covid 19.
Kreativitas warga masyarakat tersebut nampak di masing- masing Kelurahan dengan karakteristik yang berbeda namun semua mempunyai nilai yang luar biasa.
Di Kelurahan Wirogunan kreativitas dengan Gerakan Aksi Sosial dan Keagamaan yang lebih dikenal dengan GASA merupakan Gerakan Social dan Keagamaan untuk membantu warga yang terdampak covid 19, baik dengan membantu Sembako, maupun pendampingan lainnya, seperti bidang pendidikan, melalui REMEN (Relawan Mengajar), Mas Bayu ( Masyarakat Berbagi Sayuran), Relawan sehat dan lain sebagainya. Gerakan gerakan tersebut seringkali dihadiri Wakil Walikota Yogyakarta dan para Pejabat dari Lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta.
Selanjutnya untuk Kelurahan Keparakan warga masyarakat, pendampingan warga yang terdampak covid 19 dilakukan melalui Satgas tingkat Kelurahan, dengan berbagi sembako, sayuran dan Gerakan Sapa Warga bagi Masker (GESAMAS). Dan yang paling istimewa adalah kreativitas menciptakan spot Selfi di Sepanjang rumah dan gang gang menjadi tempat yang sangat indah untuk Selfi. Dengan dibuatnya spot spot Selfi dengan cara "mengecat", Gang-gang, rumah warga, lorong lorong menjadi karya seni yang unik disamping Kebersihan Lingkungan menjadi terjaga dan indah. Proses tempat pembuatan selfi sangat luar biasa, karena prosesnya membuat warga menjadi guyub rukun saling membantu dan berbagi tugas dalam kegiatannya. Disatu sisi para Bapak dan pemuda mengecat dan melukis sepanjang rumah dan lingkungan dengan tiga dimensi, di lain pihak para Ibu-ibu bergotong royong memberikan bantuan makanan. Namun kegiatan ini tentu saja tetap memperhatikan protokol kesehatan. Pembuatan spot selfi selain memperindah lingkungan, juga dimaksudkan supaya warga masyarakat “Kerasan” dirumah (Stay at home) selama masa covid 19. Tidak perlu rekreasi ketempat yang jauh, namun dilingkungan mereka telah tertata “apik” laksana di tempat rekreasi yang mereka inginkan. Ada Candi Borobudur, pantai, sky air berperahu bersama dan bermain dengan satwa satwa yang lucu bisa mereka dapatkan melalui spot spot selfi yang cantik. Kegiatan ini sangat dinikmati warga, dan antusiasme untuk menambah kawasan Selfi mendorong warga masyarakat untuk memperluas area Selfi.
Lain lagi dengan Kelurahan Brontokusuman. Kelurahan Brontokusuman dalam pandemi covid 19, upaya menggeliatkan roda perekonomian sampai ketingkat warga masyarakat yang paling bawah terus di ciptakan. Melalui LAPAK BRONTO dan WARUNG UMAT melalui on line, terbentuklah pasar online yang mudah dinikmati semua warga masyarakat. Warga masyarakat, UMKM dan warung warung serta rumah industri terus bisa hidup perekonomiannya. Layaknya pasar tradisional biasa, setiap hari ramai pengunjung dan pemesan makanan karena bentuk yang dibutuhkan warga masyarakat Brontokusuman semuanya ada dalam pasar on line, dari sayuran, makanan kecil, makanan kuliner, kebutuhan sembako, barang elektronik semuanya ada di Pasar On line BRONTOKUSUMAN. Hal ini disamping ekonomi warga tetap bisa berlanjut juga memudahkan orang orang yang sibuk dan takut keluar rumah lebih praktis dalam berbelanja. Omzet yang di dapatkan dalam pasar on line inipun ada yang bisa mencapai 2 juta sampai dengan 3 juta rupiah perhari.
Selanjutnya ada juga Tokoh masyarakat yang berinisiatif membuka Rumah Makan dengan mempekerjakan pegawai-pegawai hotel yang sudah tidak bisa bekerja lagi di hotel, sehingga menghasilkan cita rasa menu layaknya hotel namun, harga tetap terjangkau sehingga warga dari kalangan bawah sampai atas bisa merasakan masakan yang tidak kalah dengan menu hotel, melalui E Warung Omah Tabon.
Semoga Pandemi Covid 19 segera berakhir dan pemberdayaan masyarakat semakin maju untuk kesejahteraan warga masyarakat.