Musrenbang Ideal di Tengah Pandemic

Kemantren Mergangsan menggelar musyawarah perencanaan pembangunan 2021 secara luar biasa. Berbeda dengan tahun tahun sebelumnya, musrenbang tahun ini harus dilaksanakan dengan cara video conference dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat. (Kamis, 11/2/2021)

Acara yang dipimpin langsung oleh Mantri Pamong Praja Mergangsan, Rini Rahmawati dan dihadiri segenap Forkompinka, anggota DRPD Yogyakarta dan beberapa tokoh masyarakat itu dibagi menjadi 5 titik lokasi berbeda yang terhubung dengan jaringan internet. Lokasi itu meliputi Kemantren Mergangsan sebagai titik sentral, Kelurahan Wirogunan, Kelurahan Keparakan, Kelurahan Brontokusuman, serta ruang rapat Wakil Walikota Yogyakarta.

Peserta yang hadir sekitar 120 orang yang terbagi di titik-titik tersebut pun harus mematuhi aturan pembatasan fisik. Peserta diperkenankan memasuki ruangan setelah melewati screening oleh petugas.

Musrenbang ini telah dilakukan berjenjang. Kondisi tantangan global dengan merebaknya virus corona (covid-19) tidak menyurutkan terlaksananya agenda musrenbang tingkat Kemantren. Mengacu pada UU No 25 tahun 2004 tentang perencanaan pembangunan nasional harus berbasis pada fakta atau evidence based development. Segala perencanaan yang telah disusun oleh tim diharapkan mampu menjawab permasalahan yang telah teridentifikasi diwilayah. Di sisi lain, kemantren mergangsan berkomitmen mewujudkan pembangunan berketahanan pandemi yakni pembangunan yang diarahkan untuk mampu mengantisipasi, memitigasi, merespon, menangani, dan melewati tantangan pandemi.

Tema pembangunan 2022 yaitu “Peningkatan Infrastuktur Dan Perekonomian Berbasis Pariwisata Untuk Kesejahteraan Masyarakat”.  Seiring dengan hal tersebut, konsep pembangunan kemantren 2022 adalah peningkatan ekonomi masyarakat melalui pembangunan kelurahan dengan dukungan potensi kampung untuk kesejahteraan masyarakat. Dengan komitmen bahwa seluruh kegiatan pembangunan kemantren berwawasan pengarusutamaan gender, memperhatikan kelompok sasaran rentan yakni kelompok miskin, difabel, anak, perempuan dan lansia, serta berorientasi pada peningkatan ekonomi masyarakat.