"MISS JUM PaDos DUIT WuTah"
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) jadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Yogyakarta & merupakan kunci pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Keberagaman UMKM di Mergangsan, baik fashion, kuliner, craft juga merupakan point penting bagi pembangunan berkelanjutan di Mergangsan. Perkembangan teknologi melaju begitu cepat, namun pelaku UMKM di Mergangsan belum terjangkau sepenuhnya oleh teknologi.
Hal ini menjadikan evaluasi bagi Kemantren Mergangsan. Penggerak Swadaya Masyarakat Mergangsan @emaculatadewi & @widyadsawitrii mencoba memetakan tantangan yang dihadapi UMKM Mergangsan, seusai acara Sosialisasi BRI KUR selasa, 23 Feb 2021 kemarin.
Tantangan yg dihadapi pelaku UMKM di Yogyakarta kebanyakan soal permodalan, distribusi barang, perijinan, pembukuan yang masih manual dan pemasaran secara online.
"Saya melihat ada hal yg berbeda disini, dengan semangat dan antusiasnya, ibu-ibu membawa produk unggulan mereka pada saat pertemuan seperti ini. Hal yang belum pernah saya lihat di tempat lain dimana saya ditugaskan sebelumnya. Kalo soal membuat, membuat dan membuat, saya yakin mereka sudah jago, bahkan seabrek pelatihan di fasilitasi berbagai OPD @pemkotjogja yang kesannya kadang jadi overlap, namun bagaimana dengan pendampingan pemasarannya? Minimal sampai titik BEP lah. Kami tergerak untuk melakukan sebuah inovasi yang nggak perlu menunggu penganggaran, kami akan coba memberi ruang dan waktu untuk mereka, menjadi marketing bagi mereka, sekaligus berbagi ilmu dan informasi yang dapat meningkatkan kualitas produk dan berdampak pada peningkatan hasil penjualan mereka" tutur Emma.
Muncul ide dari pemikiran kami berdua "MISS JUM PADOS DUIT WUTAH" (mbak Jum mencari uang tumpah). Istilah ini mempunyai kepanjangan & filosofi tersendiri. Miss Jum; gerakan ini dilakukan setiap Kamis & Jumat, akan dimulai 25 Feb 2021. PaDos DUIT WuTah; Parasdya Dadosa Doa Usaha Ilmu Teman ingkang Wutuh lan Kathah. Parasdya dalam bahasa sanskerta artinya niat, maksud, kehendak. DUIT dalam konteks ini bukan sekedar diartikan sebagai alat tukar yang sah, namun diharapkan dari gerakan ini pelaku UMKM terinspirasi, menemukan sumber-sumber doa, usaha, ilmu & teman yang utuh & banyak yang nantinya mampu meningkatkan kualitas produk mereka dan berdampak bagi peningkatan kualitas hidup mereka.
Di era pandemi skaligus era digital ini, tidak ada satu pun dari kita yang mampu berdiri sendirian. Kita membutuhkan satu sama lain. Perjalanan menuju kesuksesan masih panjang, namun melalui kolaborasi yang baik, kita optimis mampu menyelesaikan masalah yang ada satu demi satu. Kita mampu memajukan UMKM Mergangsan, asalkan kita mau membuka diri terhadap perubahan ke arah yang lebih baik.
Kami tunggu uluran tangan-tangan baik dari pakar-pakar pemasaran Yogyakarta maupun ahli-ahli digital Yogyakarta, Jiwa-jiwa gandeng gendong, guna membersamai UMKM Mergangsan. Semoga Kamis dan Jumat yg kami niatkan untuk menjadikan sumber-sumber doa, usaha, ilmu dan teman semakin terberkati dan akan kami rasa kan utuh dan berlimpah jika kita semua bersinergi dan mengenergi. Amin.