Kelompok Tani Dewasa Kawandasa, Bangkit di tengah Pandemi

Kelompok Tani Dewasa Kawandasa adalah Kelompok Tani yang dirintis oleh sekelompok warga RT40 Kelurahan Brontokusuman, Kemantren Mergangsan, Kota Yogyakarta.
Lahan pertanian yang berbentuk lorong 2(dua) kelok ini berada tepat diantara Hotel Makuta dan Hotel Galeri Prawirotaman. Dengan bermodal tekad dan kemauan, oleh beberapa warga setempat, lorong ini disulap menjadi lorong sayur terpanjang yang ada di Kemantren Mergangsan.
Hanya dalam waktu kurang dari 2 minggu di tahun 2020, lorong ini pernah dikunjungi Bapak Wakil Walikota Yogyakarta bersamaan dengan acara panen. Warga yang bersemangat karena hendak didatangi oleh beliau, lorong ini pun dipercantik dengan mural dan spot selfie.
Ironisnya, masih di tahun 2020 setelah panen perdana dan kunjungan tersebut, lorong ini tumbuh tak seindah sebelumnya. Selain dikarenakan pandemi yang mengharuskan warga mengurangi aktivitas diluar, kurangnya pendampingan Penyuluh Pertanian, serta tidak adanya fasilitasi dari kelurahan ataupun kemantren menjadikan lorong ini tidak optimal. Wall planter yang kosong, tanaman sayur yang tumbuh kecil dan layu.

Beberapa penggiat lorong sayur ini menghubungi Petugas Penyuluh Pertanian, Mas Willy dan menceritakan permasalahan-permasalahan yang terjadi. Maka di bulan Februari 2021 lalu, PPL dan PSM melakukan koordinasi dengan Pengurus KTD Kawandasa, untuk melakukan recovery lorong sayur. Semangat yang masih luar biasa, pada akhirnya menjadikan komitmen kebangkitan bagi KTD Kawandasa. Persamaan persepsi terbangun, dan KTD Kawandasa pun siap mendukung program inovasi pengembangan Wisata Edukasi Agro di lingkungan Mergangsan.
Dengan kerjasama yang terjalin antar warga dan juga dukungan tenaga para pemuda pondok pesantren yang ada di lingkungan Kawandasa, kerja bakti dan gerakan menanam pun sudah berjalan secara konsisten.

Sesuai visi misi Kota Yogyakarta tentang mensejahterakan masyarakatnya, KTD Kawandasa tidak hanya mengembangkan lorong sayur yang dikelola sebagai tonggak ketahanan pangan saja, lebih dari itu, jika wisata edukasi agro dapat dikembangkan dengan optimal dan dengan dukungan penuh berbagai stakeholder yang terlibat, maka dapat diyakini lorong sayur Kawandasa menjadi unsur penting dalam pengembangan ekonomi kreatif yang nantinya mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat.