Hari Sepeda & Lingkungan Hidup Sedunia, Kemantren Mergangsan Jadikan Momentum Penumbuhan Ekonomi Kreatif
Sepeda dan pohon sangatlah erat dengan perubahan gaya hidup masyarakat di tengah pandemi. Dua benda ini memang menjadi symbol gaya hidup sehat yang booming sejak pandemic covid-19 tahun lalu. Bahkan hari sepeda sedunia 3 Juni dan hari lingkungan hidup sedunia 5 Juni ada di satu rangkaian yang diperingati setiap tahunnya.
Sabtu, 12 Juni 2021, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pariwisata, mengadakan pawai sepeda dalam rangka memperingati hari sepeda dan lingkungan hidup sedunia. Rombongan pawai yang dipimpin oleh Kepala Dinas Pariwisata, Bapak Wahyu Hendratmoko, SE,MM didampingi Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi UKM, Bapak Drs. Totok Tri Karyadi Raharjo, SH, M.Si, dan diikuti oleh jajaran ASN Pemerintah Kota Yogyakarta dan juga beberapa komunitas gowes yang ada di Kota Yogyakarta. Gowes berprokes dengan titik start Balai Kota Yogyakarta, ini melintasi perkampungan dan Museum Perjuangan hingga berakhir di RTHP 17 Kelurahan Brontokusuman, Kemantren (Kecamatan) Mergangsan.
Rombongan disambut baik oleh Mantri Pamong Praja (Camat) Mergangsan, Ibu Rini Rahmawati, S.IP, M.IP beserta jajarannya, juga antusiasme warga kampung wisata setempat. Dalam sambutannya beliau menyampaikan apresiasi yang luar biasa bahwa kegiatan tersebut merupakan sinergi yang dikemas untuk mengintegrasikan pariwisata dengan gaya hidup sehat dalam mendukung pemulihan ekonomi masyarakat lokal. “Saya ucapkan terima kasih kepada segenap panitia dan pengunjung yang menginisiasi kegiatan gowes dan tanam pohon pagi ini. Sepeda sebagai alat transportasi yang sederhana dan ramah lingkungan, nyatanya juga bisa menjadi media olahraga yang menumbuhkan kreativitas dan keterlibatan sosial yang membawa dampak kesadaran langsung terhadap lingkungan setempat. Inilah bentuk sinergi dan integrasi atas komitmen kita bersama terhadap Jogja sebagai Kota wisata. Covid19 masih menjadi tantangan terbesar bagi pemulihan ekonomi masyarakat, maka kehadiran tim gowes kali ini akan menjadi pelecut semangat kami yang ada di wilayah baik jajaran ASN maupun warga, bahwa pemberdayaan masyarakat akan terus bertumbuh. Hal hal kecil seperti pengelolaan sampah dan penghijauan, mempercantik sudut-sudut kampung agar memiliki daya tarik pengunjung akan terus kami lakukan untuk mendorong konsumsi dan produksi yang berkelanjutan, yang berdampak positif pada iklim, perekonomian, dan kesejahteraan masyarakat.”
Pada kegiatan tersebut, juga disuguhkan atraksi visual berupa tarian dan flash mob yang memeriahkan acara. Diakhiri dengan penanaman pohon Timoho, pohon Gayam, pohon Tabebuya, dan pohon Pule, serangkaian kegiatan tersebut membawa pesan positif kepada seluruh stakeholder yang ada, bahwa potensi kampung dan kearifan lokal masyarakat yang dikelola dengan baik, menjadi ikon penting pariwisata ramah lingkungan yang mampu menjadi peluang ekonomi bagi Kota Yogyakarta. (EmDee)