Sigap Bencana, Anggota MRC ikuti Pelatihan Kebencanaan
Koordinasi dan penanganan yang cepat, tepat, efektif, efisien, terpadu, dan akuntabel diperlukan dalam penanggulangan bencana agar dampak yang ditimbulkan dapat dikurangi. Guna memaksimalkan peran anggota MRC (Mergangsan Radio Community) dalam penanganan bencana, anggota MRC mengikuti pelatihan kebencanaan.
Pelatihan kebencanaan diselenggarakan Kemantren Mergangsan Kota Yogyakarta, Rabu (15/9/2021), bertempat di Pendopo Kemantren. Peserta terdiri dari anggota MRC, perwakilan KTB se-Kemantren Mergangsan, dan Linmas. Pelatihan dibuka oleh Mantri Anom, Pargiyat dan didampingi Kepala Jawatan Keamanan Memoris Timotius Fagidjuduhu Sarumaha.
Pargiyat dalam sambutannya menyatakan pentingnya pengetahuan dan ketrampilan bagi MRC, KTB dan Linmas di wilayah Kemantren Mergangsan. Bencana atau kejadian yang terjadi di wilayah, tidak terlepas dari peran dan kontribusi masyarakat dalam menanggulangi dan turutserta mengatasi kebencanaan, termasuk peran MRC, KTB dan Linmas.
"Kami berharap, wawasan yang diterima dapat disampaikan dan ditularkan kepada masyarakat di wilayah. Harapannya, tidak ada bencana di wilayah, karena masyarakat telah memiliki pengetahuan", ujar Pargiyat
Kalaulah ada kejadian, tambah Pargiyat, anggota MRC, anggota KTB dan Linmas dapat berperan aktif membantu masyarakat.
Narasumber dari PMI Kota Yogyakarta, Bahar menyampaikan Pertolongan Pertama Gawat Darurat. Salah satunya, pengetahuan cara menangani di saat ada kecelakaan di jalan. "Harapanya setiap pelatihan akan tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya", ujar Bahar.
Sedangkan nrasumber dari MRC, Subardiman menyampaikan tentang cara pemakaian alat komonikasi HT dan cara berkomonikasi yang baik dan benar.
Subardiman, menegaskan kegagapan dalam penanganan dan ketidakjelasan informasi dalam kondisi darurat bencana dapat menghambat dalam penanganan kondisi darurat bencana. Keberadaan sistem yang baik akan memudahkan akses untuk memerintahkan sektor dalam hal permintaan dan pengerahan sumberdaya secara efektif.
"Diperlukan pemahaman dan keterampilan dalam menggunakan alat komunikasi bagi setiap anggota MRC. Lebih-lebih komunikasi yang baik dan benar, sehingga informasi tidak bias dan ambigu", tegas Bery.
Para peserta yang telah mengikuti pelatihan mengaku sangat senang dapat berpartisipasi. Pasalnya, selain mendapatkan ilmu baru yang bisa langsung diterapkan dalam penanganan bencana, khususnya informasi dimasa pandemi COVID-19.
Nasiyar, salah satu anggota MRC menyatakan berterima kasih kepada penyelenggara kegiatan pelatihan kebencanaan tersebut. Tidak hanya menguatkan kebersamaan dalam membantu masyarakat, juga menambah pengetahuan dan wawasan dalam berkomunikasi serta ketrampilan dalam penggunaan alat komunikasi. (KangRozaq)