PENILAIAN LOMBA KAMPUNG KELUARGA BERKUALITAS TINGKAT DIY

Kampung Keluarga Berkualitas (KKB) Padma Sangkara RW 19 Kemantren Mergangsan terpilih mewakili Kota Yogyakarta mengikuti perlombaan Kampung Keluarga Berkualitas tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta. Penilaian perlombaan yang diikuti oleh perwakilan KKB Kab/kota itu diselenggarakan di Balai RW 19 Kemantren Mergangsan pada hari Senin 23 Mei 2022 dihadiri oleh Kepala Dinas DP3AP2KB, Mantri Pamong Praja Kemantren Mergangsan, Lurah di lingkungan Kemantren Mergangsan, dan Pengurus KKB Padma Sangkara.

Dalam acara tersebut Ketua KKB Padma Sangkara memberikan penjelasan singkat arti dari Padma Sangkara yaitu bunga teratai yang mendatangkan kemakmuran. Penggunaan bunga teratai sebagai simbol karena filosofi Bunga Teratai walaupun berada di lumpur namun tetap nampak cantik dan menawan. Hal ini berawal dari sejarah di RW 19, dimana wilayahnya merupakan daerah tempat penampungan gelandangan pada masa silam.

Pokja Kampung Keluarga  Berkualitas  (KKB) Padma Sangkara terdiri dari 8 seksi sesuai dengan 8 fungsi keluarga. Selain itu, KKB Padma Sangkara memiliki berbagai kegiatan Poktan diantaranya BKB (Bina Keluarga Balita); BKR (Bina Keluarga Remaja); BKL (Bina Keluarga Lansia); PIK-R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja); UPPKA (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Aseptor); RDK (Rumah Data Kependudukan); Desa Prima; Posyandu; PAUD; dan  Bank Sampah.

Anik Yudhastawa, Perwakilan Tim penilai lomba KKB dalam sambutannya menyampaikan Pokja KKB Padma Sangkara sudah baik karena sudah sesuai dengan 8 fungsi keluarga. Bahkan inovasi terapan program kegiatan Poktan yang baru yaitu penanganan stunting melalui DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) merupakan program yang akan dicanangkan Kementerian Sosial.

Anik berpesan semoga kegiatan KKB yang sudah berjalan dapat dikembangkan lebih luas tidak hanya di RW 19, namun bisa berkembang keseluruh kelurahan Brontokusuman bahkan ke KKB se-kota Yogyakarta.

Sebagai Penutup, Anik menyampaikan pesan kepada BKR (Bina Keluarga Remaja) KKB Padma Sangkara untuk meningkatkan wawasan satu bangsa, satu bahasa, dan satu negara seperti pesan dari Ki Hadjar Dewantara Tahun 1928 yang berbunyi kalau wawasan kebangsaan tidak diberikan sejak kecil, kalau dewasa akan mudah terjadi justru anak mereka akan memusuhi bangsanya sendiri.